Mbah Aris : Jangan Ikuti Umar Bin Khattab !
Aris Sudarli Yusuf atau dikenal dengan panggilan Mbah Aris dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo mengisahkan satu hal yang sangat menarik tentang sahabat Rosulullah sollallohu alaihi wa salam Umar bin khattab rohimahullah saat bersyuudlon kepada Abu bakar siddiq karena adanya sikap yang tidak biasa yang beliau lakukan di hadapan Umar kala Rosulullah masih hidup.
Kisah ini beliau sampaikan di hadapan jamaah kajian rutin Pimpinan Ranting Muhammadiyah Simo, Desa Jenangan Kabupaten Ponorogo, tadi malam 23/1/2020.
Alkisah, Pada saat itu Abu bakar tiba-tiba bersikap tidak biasa di hadapan Umar yaitu tidak mendahului mengucapkan salam sebagaimana biasanya selalu dilakukan Abu bakar as-siddiq. Hal ini memaksa Umar rohimahullah untuk mengucapkan salam yang akhirnya dijawab oleh Abu bakar.
Penggalan awal kisah diatas telah menunjukkan kepada kita bahwa Abu bakar selama ini telah memiliki kebiasaan mendahului salam di hadapan Umar, yuniornya.
“ Walaupun seniornya, Abu bakar biasa mengucapkan salam terlebih dahulu kepada Umar, yuniornya “ celetuh Mbah Aris
Namun saat itu berbeda dengan biasanya. Dan Karena Umar merasa ada yang ganjil, maka disampaikan lah kejadian tersebut kepada Rosulullah sollallohu alaihi wa salam.
Dengab bahasa lugas, Mbah Aris menceritakan bagaimana Umar melaporkan kejadian diatas. Yang akhirnya Rosulullah memutuskan untuk mempertemukan Umar dan Abu bakar.
“ Hai Abu bakar, yuniormu ini ( Umar bin khattab, red. ) merasa aneh karena engkau tidak mendahului mengucapkan salam sebagaimana biasanya “, kisah Mbah Aris.
Kita renungi dahulu hingga disini, bagaimana hati-hatinya sahabat Rosulullah dalam berbagai hal. Hanya karena tidak mendahui salam saja sudah dianggap hal yang tidak biasa. Dan, karena kawatir ada sesuatu ayng tidak berkenan langsung menanyakan perihal ini kepada Rosulullah. Bandingkan dengan kita yang bahkan jarang sekali mengucapkan salam. Atau tidak ada usaha untuk terlebih dahulu mengucapkan salam saat saling bertemu. Semoga setelah membaca kisah ini kita terinspirasi untuk saling peduli terhadap sahabat-sahabat kita terkait dengan mengucapkan salam.
Jamaah kajian rutin PRM Simo yang terdiri dari mayoritas Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu mendengarkan dengan seksama bagaimana Mbah Aris melanjutkan kisah yang sangat menarik ini.
Abu bakar yang dikenal memiliki kebiasaan amalan-amalan unik pun menjelaskan perihal maksud dan tujuan mengapa tidak mendahului salam di hadapan Umar bin khattab.
Beliau mengatakan kepada Rosulullah dengan menyampaikan pertanyaan, Apakah orang yang mengucapkan salam terlebih dahulu nanti dibangunkan rumah ayng indah di surge ? maka Rosulullahpun mengiyakan. Maka, kata Abu bakar, aku ingin Allah membangunkan rumah yang indah bagi Umar di surga, karena dia mendahului salam di hadapanku.
Lihatlah bagaimana kenyataan yang disampaikan oleh Abu Bakar jauh di luar perkiraan sahabat yang mulia Umar bin Khattab. Ternyata Umar bin khattab telah bersyuudlon kepada Abu bakar. Dan kembali Abu bakar menunjukkan sifat mulianya. Kisah ini mengingatkan kita untuk tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan sepihak ketika terjadi hal yang tidak seperti biasanya yang sepertinya menunjuk kearah negative. Bisa saja itu seperti apa yang terjadi pada Umar bin khattab. Dalam hal ini kita tidak boleh seperti Umar bin khattab yang tergesa-gesa menyimpulkan sendiri secara sepihak dan ber suudlon kepada Abu bakar. Wallohu a’lam…
Kisah ini beliau sampaikan di hadapan jamaah kajian rutin Pimpinan Ranting Muhammadiyah Simo, Desa Jenangan Kabupaten Ponorogo, tadi malam 23/1/2020.
Alkisah, Pada saat itu Abu bakar tiba-tiba bersikap tidak biasa di hadapan Umar yaitu tidak mendahului mengucapkan salam sebagaimana biasanya selalu dilakukan Abu bakar as-siddiq. Hal ini memaksa Umar rohimahullah untuk mengucapkan salam yang akhirnya dijawab oleh Abu bakar.
Penggalan awal kisah diatas telah menunjukkan kepada kita bahwa Abu bakar selama ini telah memiliki kebiasaan mendahului salam di hadapan Umar, yuniornya.
“ Walaupun seniornya, Abu bakar biasa mengucapkan salam terlebih dahulu kepada Umar, yuniornya “ celetuh Mbah Aris
Namun saat itu berbeda dengan biasanya. Dan Karena Umar merasa ada yang ganjil, maka disampaikan lah kejadian tersebut kepada Rosulullah sollallohu alaihi wa salam.
Dengab bahasa lugas, Mbah Aris menceritakan bagaimana Umar melaporkan kejadian diatas. Yang akhirnya Rosulullah memutuskan untuk mempertemukan Umar dan Abu bakar.
“ Hai Abu bakar, yuniormu ini ( Umar bin khattab, red. ) merasa aneh karena engkau tidak mendahului mengucapkan salam sebagaimana biasanya “, kisah Mbah Aris.
Kita renungi dahulu hingga disini, bagaimana hati-hatinya sahabat Rosulullah dalam berbagai hal. Hanya karena tidak mendahui salam saja sudah dianggap hal yang tidak biasa. Dan, karena kawatir ada sesuatu ayng tidak berkenan langsung menanyakan perihal ini kepada Rosulullah. Bandingkan dengan kita yang bahkan jarang sekali mengucapkan salam. Atau tidak ada usaha untuk terlebih dahulu mengucapkan salam saat saling bertemu. Semoga setelah membaca kisah ini kita terinspirasi untuk saling peduli terhadap sahabat-sahabat kita terkait dengan mengucapkan salam.
Jamaah kajian rutin PRM Simo yang terdiri dari mayoritas Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu mendengarkan dengan seksama bagaimana Mbah Aris melanjutkan kisah yang sangat menarik ini.
Abu bakar yang dikenal memiliki kebiasaan amalan-amalan unik pun menjelaskan perihal maksud dan tujuan mengapa tidak mendahului salam di hadapan Umar bin khattab.
Beliau mengatakan kepada Rosulullah dengan menyampaikan pertanyaan, Apakah orang yang mengucapkan salam terlebih dahulu nanti dibangunkan rumah ayng indah di surge ? maka Rosulullahpun mengiyakan. Maka, kata Abu bakar, aku ingin Allah membangunkan rumah yang indah bagi Umar di surga, karena dia mendahului salam di hadapanku.
Lihatlah bagaimana kenyataan yang disampaikan oleh Abu Bakar jauh di luar perkiraan sahabat yang mulia Umar bin Khattab. Ternyata Umar bin khattab telah bersyuudlon kepada Abu bakar. Dan kembali Abu bakar menunjukkan sifat mulianya. Kisah ini mengingatkan kita untuk tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan sepihak ketika terjadi hal yang tidak seperti biasanya yang sepertinya menunjuk kearah negative. Bisa saja itu seperti apa yang terjadi pada Umar bin khattab. Dalam hal ini kita tidak boleh seperti Umar bin khattab yang tergesa-gesa menyimpulkan sendiri secara sepihak dan ber suudlon kepada Abu bakar. Wallohu a’lam…
Mbah Aris : Jangan Ikuti Umar Bin Khattab !
Reviewed by pdpm
on
Januari 24, 2020
Rating:
Tidak ada komentar