Umat Islam Yang Terdzolimi, Busyro Muqoddas
Sudah sejak zaman orde baru umat Islam sebagai penggerak dan pelopor berdirinya negara Indonesia selalu di dzolimi oleh penguasa. Aneh memang, namun sayangnya inilah yang telah terjadi di negeri gemah ripah loh jinawe ini. Dan yang lebih disayangkan lagi ternyata itu masih terjadi sampai sekarang.
[caption id="attachment_956" align="aligncenter" width="480"] Busyro Muqoddas[/caption]
Pada zaman orde baru umat Islam dijebak oleh oknum yang di support oleh penguasa ke dalam kubangan teori pemberontakan di bawah nama suci "Komando Jihad". Umat Islam yang masih awam di kondisikan sedemikian rupa agar masuk didalamnya kemudian setelah masuk ditangkapi oleh aparat dan disiksa dengan berbagai tuduhan keji dengan entah memiliki tujuan apa. Memerangi bangsa sendiri dengan bangga, ini adalah kebodohan yang telah dilakukan aparat semasa orde baru.
"Umat Islam itu pendiri bangsa ini, tidak mungkin menginginkan bangsa ini rusak..." demikian disampaikan Bapak Busyro Muqoddas dari PP Muhammadiyah pada Pengajian ahad pagi Al-Manar UNMUH Ponorogo pagi ini ahad 30 april 2017. Namun sepertinya penguasa tidak peduli dengan realita sejarah bagaimana perjuangan umat Islam untuk mendirikan negara Indonesia yang merdeka dan bagaimana darah dan nyawa telah dipersembahkan umat Islam untuk kemuliaan bumi pertiwi, mereka terus saja menunjukkan sikap, bahkan memperjelas sikap seolah-olah tidak rela jika pucuk-pucuk pimpinan di negeri ini di pimpin oleh seorang Muslim yang taat.
Penguasa selalu saja mendzolimi imat Islam dengan berbagai kebijakan miring dan keputusan-keputusan yang secara gamblang akan melukai umat Islam. Inilah yang terjadi di Indonesia yang katanya mayoritas beragama Islam ini. Bagaimana bisa pendiri negera di dzolomi oleh penguasa negara, bahkan dengan seenaknya menuduh umat Islam sebagai biang kerok ngadatnya kemajuan negara. Sinting memang orang yang berfikir seperti itu, namun kenyataannya orang-orang sinting itu sekarang ada di posisi-posisi penting negara ini, dan pasti saja tidak mau berbagi posisi dengan orang-orang yang mereka anggap "ngrusuhi" ( Muslim taat, red. ).
Salah satu penyebab umat Islam bisa seenaknya dipermainkan adalah karena malasnya mempelajari dan menyibukkan diri dengan masalah politik sehingga tidak terlalu memahami situasi penting di pemerintahan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang menginginkan keuntungan duniawi untuk menyudutkan umat Islam dan menguasai negara.
Bahkan, sekarang masih saja umat Islam terlalu terlena dengan hiburan-hiburan yang semakin menjauhkan umat dari kepedulian terhadap kondisi carut marut negara. Lebih memilih untuk menikmati suasana lain tanpa hiruk pikuk politik dan pemerintahan. Terlena dengan kajian fiqih yang bahkan memperuncing perbedaan antar sesama. Kondisi ini sangat memprihatinkan, ujung-ujungnya penguasa dzolim dengan seenaknya saja mencabut undang-undang yang berbau agama Islam sehingga senjata umat Islam jika bertemu dengan masalah hukum sedikit demi sedikit dipreteli tanpa ada perlawanan yang berarti dari masyarakat, walaupun beragama Islam juga.
Dengan kajian ini diharapkan kita lebih memahami situasi agar nantinya ada perubahan kwalitas perjuangan dan peningkatan pemahaman akan kondisi real di negara Indonesia untuk menjadi patokan setiap gerakan perjuangan menuju kejayaan Indonesia di bawah naungan kemuliaan Islam.
[caption id="attachment_956" align="aligncenter" width="480"] Busyro Muqoddas[/caption]
Pada zaman orde baru umat Islam dijebak oleh oknum yang di support oleh penguasa ke dalam kubangan teori pemberontakan di bawah nama suci "Komando Jihad". Umat Islam yang masih awam di kondisikan sedemikian rupa agar masuk didalamnya kemudian setelah masuk ditangkapi oleh aparat dan disiksa dengan berbagai tuduhan keji dengan entah memiliki tujuan apa. Memerangi bangsa sendiri dengan bangga, ini adalah kebodohan yang telah dilakukan aparat semasa orde baru.
"Umat Islam itu pendiri bangsa ini, tidak mungkin menginginkan bangsa ini rusak..." demikian disampaikan Bapak Busyro Muqoddas dari PP Muhammadiyah pada Pengajian ahad pagi Al-Manar UNMUH Ponorogo pagi ini ahad 30 april 2017. Namun sepertinya penguasa tidak peduli dengan realita sejarah bagaimana perjuangan umat Islam untuk mendirikan negara Indonesia yang merdeka dan bagaimana darah dan nyawa telah dipersembahkan umat Islam untuk kemuliaan bumi pertiwi, mereka terus saja menunjukkan sikap, bahkan memperjelas sikap seolah-olah tidak rela jika pucuk-pucuk pimpinan di negeri ini di pimpin oleh seorang Muslim yang taat.
Penguasa selalu saja mendzolimi imat Islam dengan berbagai kebijakan miring dan keputusan-keputusan yang secara gamblang akan melukai umat Islam. Inilah yang terjadi di Indonesia yang katanya mayoritas beragama Islam ini. Bagaimana bisa pendiri negera di dzolomi oleh penguasa negara, bahkan dengan seenaknya menuduh umat Islam sebagai biang kerok ngadatnya kemajuan negara. Sinting memang orang yang berfikir seperti itu, namun kenyataannya orang-orang sinting itu sekarang ada di posisi-posisi penting negara ini, dan pasti saja tidak mau berbagi posisi dengan orang-orang yang mereka anggap "ngrusuhi" ( Muslim taat, red. ).
Salah satu penyebab umat Islam bisa seenaknya dipermainkan adalah karena malasnya mempelajari dan menyibukkan diri dengan masalah politik sehingga tidak terlalu memahami situasi penting di pemerintahan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang menginginkan keuntungan duniawi untuk menyudutkan umat Islam dan menguasai negara.
Bahkan, sekarang masih saja umat Islam terlalu terlena dengan hiburan-hiburan yang semakin menjauhkan umat dari kepedulian terhadap kondisi carut marut negara. Lebih memilih untuk menikmati suasana lain tanpa hiruk pikuk politik dan pemerintahan. Terlena dengan kajian fiqih yang bahkan memperuncing perbedaan antar sesama. Kondisi ini sangat memprihatinkan, ujung-ujungnya penguasa dzolim dengan seenaknya saja mencabut undang-undang yang berbau agama Islam sehingga senjata umat Islam jika bertemu dengan masalah hukum sedikit demi sedikit dipreteli tanpa ada perlawanan yang berarti dari masyarakat, walaupun beragama Islam juga.
Dengan kajian ini diharapkan kita lebih memahami situasi agar nantinya ada perubahan kwalitas perjuangan dan peningkatan pemahaman akan kondisi real di negara Indonesia untuk menjadi patokan setiap gerakan perjuangan menuju kejayaan Indonesia di bawah naungan kemuliaan Islam.
Umat Islam Yang Terdzolimi, Busyro Muqoddas
Reviewed by pdpm
on
April 29, 2017
Rating:
Tidak ada komentar