Mencermati ujaran seorang pemimpin
“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,"
Diatas adalah ujaran yang disampaikan Joko widodo dalam pertemuan besar dalam rapat umum dengan barisan relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu siang (4/8).
Pesan Jokowi tersebut tersirat kata-kata yang kurang pantas yang terucap dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin harusnya menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan dan penuh kedamaian. Bukan malah menyulut sebuah permusuhan dan perpecahan bagi warga bangsa.
Seorang pemimpin seharusnya segala apa yang diperbuat dan diperucap mampu mencerminkan dan mensiratkan sebuah pengayoman kedamaian dan ketenteraman terhadap warga masyarakat tanpa memilah dan memilih.
Semoga hal tersebut tidak terulang lagi bagi siapa saja yang menyandang sebagai pemimpin, baik pemimpin negara, ormas, kelompok, lembaga, bahkan pemimpin keluarga sekalipun .
Abu Hanifah, Pengamat dan aktifis Media
Mencermati ujaran seorang pemimpin
Reviewed by pdpm
on
Agustus 05, 2018
Rating:
Tidak ada komentar