Provokasi Pengajian Al-Manar, Nadjib Hamid M.Si

Peserta Pengajian ahad pagi Al-Manar UNMUH Ponorogo pagi ini ( ahad, 25/09/'16 ) mendapatkan suntikan provokasi yang sangat mengena dari Bapak Nadjib Hamid dari Surabaya. Diharapkan membabarkan Surah Al-Ma'un oleh panitia pengajian, Pimpinan wilayah Muhammadiyah JATIM ini memprovokasi warga pengajian agar Surah yang menjadi pupuk kompos pergerakan Muhammadiyah di awal kelahirannya ini bukan saja dibaca dan difahami saja namun harus diterapkan, diamalkan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Al-Ma'un adalah penyeimbang, menunjukkan kepada umat Islam bahwa tidak sempurna sholat kita kalau belum memperhatikan anak yatim. Tidak hanya sholat saja namun harus ada gerakan sosial setelah memahami makna surah ini, dan tidak hanya melakukan gerakan sosial namun juga harus sholat. Harus tergerak hati kita untuk memperhatikan anak-anak yatim dan fisik kita juga harus bergerak. Action memperhatikan anak yatim ini bisa dilembagakan sebagaimana yang selama ini oleh Aisyiyah diterapkan namun bisa juga dilakukan tanpa harus dilembagakan. Masing-masing kita bisa saja mengadakan gerakan sosial bahkan tanpa harus diketahui oleh orang lain.

Sontak, provokator dari Surabaya ini telah menyulut penitia pengajian untuk langsung menerapkan apa yang telah diserukan oleh Allah dalam surah Al-Maun ini melalui Nadjib Hamid dengan melahirkan sebuah ide pengumpulan dana dari para peserta pengajian ahad pagi Al-Manar. Ide ini dimunculkan oleh panitia pengajian langsung di saat session tanya jawab dimana para peserta pengajian di harapkan membuat "celengan" di rumah yang diisi dengan uang receh setiap hari yang nanti tanggal 30 oktober harus dibawa ke lokasi pengajian untuk di pecah dan diambil isinya untuk digabungkan dengan "celengan-celengan" dari peserta yang lain. Hasil dari pengumpulan celengan ini akan dimanfaatkan sebagai realisasi pemahaman surah Al-Maun.



Diakhir pengajian dengan membagikan sejumlah buku bagi penanya yang terbaik, beliau berpesan bahwa banyak sekali diluar sana "orang-orang yatim" yang membutuhkan bantuan maka betapa kita bisa bergerak bersama-sama memenuhi kebutuhan mereka sebelum meraka di cukupi oleh orang lain yang berkepentingan dan berniat tidak baik atau memanfaatkan keberadaan mereka untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama.