Aksi 4 November Jakarta Diwarnai Tindakan Brutal Polisi
Aksi damai bela Islam 4 november jilid II di Jakarta diwarnai tindakan brutal aparat Polisi. Sedikitnya ada 91 orang terluka termasuk para ulama. Aparat dengan brutal menembakkan peluru karet kepada peserta aksi dan menembakkan gas air mata yang menyebabkan beberapa peserta mengalami sesak nafas.
Menurut Fahri Hamzah ini adalah aksi gerakan terbesar sepanjang sejarah dengan menyebutnya sebagai Parlemen jelanan terbesar.
Sebagaimana kita sudha tahu bahwa aksi ini adalah imbas dari tidak adanya niat baik pihak berwajib untuk menegakkan keadilan terhadap Gubernur DKI yang menistakan agama berkali-kali dan finalnya menyampaikan bahwa umat Islam dibohongi oleh salah satu ayat di dalam Al-Qur'an. Ini jelas-jelas menunjukkan tindakan yang menghina agama yang seharusnya payung hukumnya sudah jelas dan gamblang, namun ternyata tidak menyebabkan pihak berwajib ambil tindakan. Maka tidak heran jika umat Islam satukan barisan untuk tunjukkan kepada seluruh dunia bahwa keadilan di Indonesia harus ditegakkan dengan alasan apapun.
Tindakan represif aparat ini sangat disayangkan, aparat yang seharusnya menjadi komandan ditegakkannya keadilan di negeri ini ternyata malah melakukan tindakan yang menunjukkan ketidak sejalanan dengan tujuan utama aksi yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesai tanpa pandang bulu. Tindakan aparat ini bisa saja mencerminkan niat yang kurang baik dari pihak berwajib untuk mengedepankan kepentingan umum demi terjaganya ketentraman di dalam negeri. Namun kita tetap berharap, kemenangan hanya milik Allah, kita hanya berikhtiar demi menunjukkan kepada sang Robb bahwa masih ada iman di dalam hati-hati kita dan kita masih tetap memiliki nilai juang yang tinggi demi tegaknya kewibawaan Islam wallohua'lam.
Menurut Fahri Hamzah ini adalah aksi gerakan terbesar sepanjang sejarah dengan menyebutnya sebagai Parlemen jelanan terbesar.
Sebagaimana kita sudha tahu bahwa aksi ini adalah imbas dari tidak adanya niat baik pihak berwajib untuk menegakkan keadilan terhadap Gubernur DKI yang menistakan agama berkali-kali dan finalnya menyampaikan bahwa umat Islam dibohongi oleh salah satu ayat di dalam Al-Qur'an. Ini jelas-jelas menunjukkan tindakan yang menghina agama yang seharusnya payung hukumnya sudah jelas dan gamblang, namun ternyata tidak menyebabkan pihak berwajib ambil tindakan. Maka tidak heran jika umat Islam satukan barisan untuk tunjukkan kepada seluruh dunia bahwa keadilan di Indonesia harus ditegakkan dengan alasan apapun.
Tindakan represif aparat ini sangat disayangkan, aparat yang seharusnya menjadi komandan ditegakkannya keadilan di negeri ini ternyata malah melakukan tindakan yang menunjukkan ketidak sejalanan dengan tujuan utama aksi yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesai tanpa pandang bulu. Tindakan aparat ini bisa saja mencerminkan niat yang kurang baik dari pihak berwajib untuk mengedepankan kepentingan umum demi terjaganya ketentraman di dalam negeri. Namun kita tetap berharap, kemenangan hanya milik Allah, kita hanya berikhtiar demi menunjukkan kepada sang Robb bahwa masih ada iman di dalam hati-hati kita dan kita masih tetap memiliki nilai juang yang tinggi demi tegaknya kewibawaan Islam wallohua'lam.
Aksi 4 November Jakarta Diwarnai Tindakan Brutal Polisi
Reviewed by pdpm
on
November 04, 2016
Rating:
Tidak ada komentar