Kajian Budaya dan Sejarah, AMM Jenangan Barat
Angkatan Muda Muhammadiyah Cabang Jenangan Barat menggelar Pengajian yang bertajuk "Implementasi Sejarah dalam membentuk pribadi berbudaya dan religius" Sabtu 24/03/2018.
Acara yang bertempat di gedung dakwah Bakayen ini dihadiri seluruh ortom PC IPM, PC NA, HW. TS dan Pemuda Muhammadiyah.
Pemateri pada pengajian kali ini, panitia mengundang sejarawan Ponorogo dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo Alip Sugianto.
Dalam pemaparannya ia mengajak dirinya sendiri dan peserta kajian yang memadati ruang dalam mentadaburi surah al Hasyr:18 agar memperhatikan sejarah untuk hari esok.
Menurutnya, sejarah di Ponorogo banyak di citrakan negatif oleh Belanda, sebagai upaya pengaburan sejarah.
Dalam, pergulatan sejarah di Ponorogo dalam melawan penjajah peran ulama dan tokoh seperti warog cukup mempunyai andil besar tetapi di buku-buku sejarah di dicitrakan sebagai pemberontak dan pihak Belanda sebagai korban.
"Yang menjajah siapa dan yang dijajah siapa, seringkali tidak proporsional" Jelasnya.
Ia menjelaskan, dalam misinya di Ponorogo, Belanda mengacak acak dan menghancurkan masyarakat Ponorogo diantara tanam paksa di beberapa wilayah seperti Balong, Sumoroto dan Jenangan. Selain itu juga menghancurkan Kabupaten Polorejo karena melindungi Pangeran Diponegoro serta menyebarkan Agama Kristen di Trenceng Jenengan.
"Pentingnya kita mengetahui Sejarah, agar kita dapat mengambil ibroh perjuangan para ulama sehingga dapat memperkuat nasionalisme kita kepada Indonesia" Pungkas Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota ini.
Kajian Budaya dan Sejarah, AMM Jenangan Barat
Reviewed by pdpm
on
Maret 24, 2018
Rating:
Tidak ada komentar