Hari Pahlawan, Refleksi Bagi Generasi Muda

Sepuluh November merupakan hari yang telah ditetapkan pemerintah Republik Indonesia sebagai hari pahlawan Nasional. Ini bertujuan untuk mengenang jasa para pejuang yang telah sekuat tenaga, fikiran, harta dan nyawa sebagai pertaruhannya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Dibutuhkan mental yang tangguh dalam menghadapi penjajah, dan mental itulah yang perlu kita tauladani sebagai generasi bangsa. Mental tangguh tidak bisa datang dengan sendirinya pada diri kita, tapi memerlukan gemblengan dan tempaan. Mental tangguh tidak begitu saja "ujug-ujug" hadir dan merasuk dalam jiwa kita tapi memerlukan goresan dan niat yang tulus dalam memnyiapkannya, itupun tidak bisa instan dan cepat, butuh waktu, makanya diperlukan kesabaran.

Generasi Muda sekarang harus betul-betul serius dalam menyiapkan dirinya supaya mampu meneruskan perjuangan para pendahulu dan bisa mengambil suri tauladan para pejuang sehingga dapat membawa bangsa ini betul-betul merdeka dalam segala hal. Mampu menjadikan negara ini sebagai bangsa yang mandiri, kokoh dan maju.

Jangan sampai kemerdekaan yang sudah diraih dengan jerih payah para pahlawan kita ini dikelola oleh generasi yang "Leda lede" tanpa memiliki mental pejuang dan minim perjuangan.

Generasi muda mampulah kiranya mengambil hikmah dari para pahlawan kita, misalnya KH.Ahmad Dahlan. Salah satu sifat yang perlu diteladani dari KH Ahmad Dahlan adalah ketulusan hati dan kerelaan berkorban dalam berjuang. Beliau tidak surut langkah meskipun mendapat fitnah dan cacian dari orang-orang yang tidak suka atau tidak memahami apa yang sedang Beliau perjuangkan. Beliau tidak pernah membalas dengan keburukan tetapi justru dibalas dengan kebaikan. Beliau juga tidak pernah ragu mengorbankan harta, tenaga, waktu, bahkan nyawa sekalipun. Hingga akhir hayatnya, KH Ahmad Dahlan tidak meninggalkan harta warisan yang banyak kepada anak keturunannya, tetapi mewariskan keteladanan yang patut dicontoh oleh siapa saja.