Puasa, Panggilan Manja Sang Maha
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa... Al-ayah, Sesejuk embun pagi menetesi daun-daun pisang yang baru saja sedikit mekar dari cungkupnya, Allah robbul 'ijjati memanggil manusia-manusia istimewa diantara milyaran manusia. Untuk memenuhi panggilan manja-Nya.
Panggilan itu, Tuhan yang memiliki segala kasih sayang, seolah-olah memberikan sentuhan kelembutan melalui tangan-Nya yang kelembutannya tidak bisa kita bayangkan bahkan belum pernah dilihat oleh mata dan belum pernah terlintas oleh fikiran kita.
Dengan pilihan kata yang begitu mesra, susunan kalimat yang terasa sekali keistimewaannya, Allah seolah-olah menyandarkan kepala kita di pangkuan-Nya yang hangat yang kehangatannya belum pernah terlintas dalam benak manusia.
Dia memanggil kita dengan panggilan manja, wahai.... wahai.... hamba-hamba-Ku yang beriman
Saudaraku, Dia memanggil kita.
Dia memanjakan panggilan-Nya tentu tidak tanpa alasan. Pasti ada sesuatu yang istimewa yang akan Dia sampaikan. Dan, orang-orang yang beriman yang Dia panggil pasti memiliki keistimewaan juga, dan itu adalah kita sob.
Dia memanggil kita untuk menyampaikan bahwa telah diwajibkan kepada kita berpuasa.
Begitu istimewanya perintah puasa ini sehingga Allah hanya memilih sebagian golongan manusia saja. Tentu ini harus menjadi poin yang tidak kita kesampingkan. Jika kita merasa terpanggil oleh perintah ini maka inshaAllah kita telah termasuk golongan manusia yang beriman dengan berbagai level keimanan sesuai dengan kwalitas kita masing-masing.
Dan ternyata memang puasa ini memiliki keistimewaan yang luarbiasa. Berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain, bahkan dengan puasa kita bisa lebih mudah melakukan ibadah-ibadah lain atas berkah yang diberikan oleh Allah.
Sebagai kaum beriman, karena Allah sudah memberikan keistimewaan kepada kita, maka kita memiliki konsekuensi yang tidak main-main. Untuk bertahan agar tetap menjadi golongan beriman maka setiap perintah Allah yang diberikan kepada kita harus kita lakukan dengan baik sesuai dengan aturan-aturan yang telah Dia tetapkan.
Demikian poin penting pada kajian ahad pagi Al-Manar pagi ini ahad 18 juni 2017 di halaman masjid Al-Manar UNMUH Ponorogo oleh Ustadz dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
Di akhir Ramadhan yang istimewa ini kita tidak boleh lupa bahwa puasa yang telah kita lakukan berhari-hari ini adalah perintah istimewa dari Sang Maha untuk meningkatkan level kehidupan kita, kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah orang-orang yang beriman yang mendapatkan perintah istimewa.
Panggilan itu, Tuhan yang memiliki segala kasih sayang, seolah-olah memberikan sentuhan kelembutan melalui tangan-Nya yang kelembutannya tidak bisa kita bayangkan bahkan belum pernah dilihat oleh mata dan belum pernah terlintas oleh fikiran kita.
Dengan pilihan kata yang begitu mesra, susunan kalimat yang terasa sekali keistimewaannya, Allah seolah-olah menyandarkan kepala kita di pangkuan-Nya yang hangat yang kehangatannya belum pernah terlintas dalam benak manusia.
Dia memanggil kita dengan panggilan manja, wahai.... wahai.... hamba-hamba-Ku yang beriman
Saudaraku, Dia memanggil kita.
Dia memanjakan panggilan-Nya tentu tidak tanpa alasan. Pasti ada sesuatu yang istimewa yang akan Dia sampaikan. Dan, orang-orang yang beriman yang Dia panggil pasti memiliki keistimewaan juga, dan itu adalah kita sob.
Dia memanggil kita untuk menyampaikan bahwa telah diwajibkan kepada kita berpuasa.
Begitu istimewanya perintah puasa ini sehingga Allah hanya memilih sebagian golongan manusia saja. Tentu ini harus menjadi poin yang tidak kita kesampingkan. Jika kita merasa terpanggil oleh perintah ini maka inshaAllah kita telah termasuk golongan manusia yang beriman dengan berbagai level keimanan sesuai dengan kwalitas kita masing-masing.
Dan ternyata memang puasa ini memiliki keistimewaan yang luarbiasa. Berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain, bahkan dengan puasa kita bisa lebih mudah melakukan ibadah-ibadah lain atas berkah yang diberikan oleh Allah.
Sebagai kaum beriman, karena Allah sudah memberikan keistimewaan kepada kita, maka kita memiliki konsekuensi yang tidak main-main. Untuk bertahan agar tetap menjadi golongan beriman maka setiap perintah Allah yang diberikan kepada kita harus kita lakukan dengan baik sesuai dengan aturan-aturan yang telah Dia tetapkan.
Demikian poin penting pada kajian ahad pagi Al-Manar pagi ini ahad 18 juni 2017 di halaman masjid Al-Manar UNMUH Ponorogo oleh Ustadz dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
Di akhir Ramadhan yang istimewa ini kita tidak boleh lupa bahwa puasa yang telah kita lakukan berhari-hari ini adalah perintah istimewa dari Sang Maha untuk meningkatkan level kehidupan kita, kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah orang-orang yang beriman yang mendapatkan perintah istimewa.
Puasa, Panggilan Manja Sang Maha
Reviewed by pdpm
on
Juni 17, 2017
Rating:
Tidak ada komentar