Perjuangan Dan Media Massa, #3
Sejak saat itu, umat islam mulai dipercaya untuk menduduki beberapa jabatan strategis di pemerintahan. Namun baru beberapa saat muslim mulai mesra dengan pemerintah, krisis ekonomi dan keuangan dikawasan Asia mulai merambah ke Indonesia. Sementara usia Presiden Soeharto sudah semakin menua, kabinet yang baru mulai kerja tidak kompak, dihujani kritil dari berbagai kalangan. Akhirnya isu suksesi yang dikumandangkan oleh Dr. Amien Rais menemukan momentumnya. Sehingga gerakan reformasi yang dimotori oleh Dr.Amien Rais yang mengusung isu suksesi, mendapatkan energi baru serta support dari berbagai elemen masyarakat.
Sebenarnya isu suksesi tersebut sudah pernah digagas dan dicetuskan terlebih dahulu oleh Dr. Ir. Sri Bintang Pamungkas, ketika beliau masih sebagai anggota DPR-RI dari PPP. Namun karena tidak punya gerbong, serta kekuasaan Presiden Soeharto masih terlalu kuat, maka isu suksesi yang diusung oleh Sri Bintang Pamungkas kandas di tengah jalan..
Sedangkan gerakan reformasi yang dimotori oleh Amien Rais, yang ketika itu masih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, justru semakin memperoleh dukungan yang luas dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk dari berbagai organisasi kemahasiswaan di seluruh Indonesia, sehingga gerakan reformasi semakin masif. Ditambah lagi dengan melambungnya nilai kurs dollar ( $ ) Amerika Serikat, yang mencapai angka Rp. 17.900,-- per dolar, membuat ekonomi Indonesia sempoyongan, rakyat menjerit, kebutuhan pokok melambung nyaris tak tergapai. Dari titik inilah gerakan reformasi mencapai titik kulminasinya.
Menyadari keadaan yang semakin tak terkendali, maka demi persatuan dan kesatuan, serta untuk menghindari keadaan yang tidak dinginkan bersama, maka Presiden Soeharto dengan kebesaran jiwanya menyatakan mengundurkan diri dan digantikan oleh wakil Presidennya yaitu : Prof. Dr.Ir.Eng Baharudin Jusuf Habibie. Dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung pada malam itu pula. Sampai di sini, sebenarnya umat islam telah memperoleh hasil perjuangan yang sangat fenomenal. Dengan tampilnya Presiden BJ Habibie, yang di dampingi tokoh-tokoh muslim di berbagai posisi strategis, yang pada masa orde lama dan orde baru, sebagian besar di isi oleh kalangan non muslim.
Tetapi diseberang sana, ada lawan politik BJ Habibie, dari kalangan minoritas yang membonceng gerbong reformasi, dengan didukung oleh berbagai media besar milik para konglomerat, yang sebagian dari mereka adalah para taipan yang mengemplang dana BLBI. Mereka meneriakan dengan lantang agar BJ Habibe juga diturunkan, dengan alasan bahwa BJ Habibie adalah bagian dari rezim orde baru.
Bersambung ke : Perjuangan dan media massa #4
Bersambung ke : Perjuangan dan media massa #4
Perjuangan Dan Media Massa, #3
Reviewed by pdpm
on
Juni 01, 2018
Rating:
Tidak ada komentar