Suli Daim, Merebut Kekuasaan ?

Mengingat kondisi Indonesia yang semakin membuat kening mengerut, kebijakan negara yang seolah berjalan menuju arah yang salah, keberpihakan terhadap rakyat semakin remang-remang bahkan tidak lagi terlihat, pertunjukan tangan besi sang pemilik modal bahkan dipertontonkan, dan penonton dagelan politik tidak lagi bisa berbuat apa-apa, patriotisme yang hanya dimiliki pelajar di dalam sekolahan dan birokrasi yang di kontrol penuh oleh segelintir orang tanpa mengindahkan kepentingan bersama, serta masalah-masalah lain yang semakin menonjolkan keterpurukan kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri merah putih ini, maka Bapak Suli Daim menyampaikan bahwa kekuasaan harus direbut.

Beliau mengisyaratkan ini, agar angkatan muda Muhammadiyah semakin jelas mengambil peran dalam ikut berjuang dalam mewarnai kekuasaan ( pemerintah, red. ), tentu saja dengan warna yang baik.
" Jika kita tidak merebut kekuasaan, maka akan diisi oleh orang lain ", tegas beliau. Akan diisi oleh pihak-pihak lain yang bisa saja setelah memperoleh kekuasaan tidak lagi peduli dengan kondisi rakyat.

Akan sangat berbeda, jika kader-kader muda Muhammadiyah ikut langsung mewarnai. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan cenderung menguntungkan kelompok yang sejalan dengan pihak yang memiliki kapasitas dalam mengambil kebijakan tersebut. Jika kita bisa mengambil kebijakan, maka kita akan memutuskan sebuah keputusan yang menguntungkan rakyat secara umum dan umat Islam secara khusus.

Namun, bisa dibayangkan jika pemangku kebijakan tersebut orang yang tidak peduli dengan kondisi rakyat, tidak peduli dengan umat Islam dan hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja, tentu ini kontra produktif dengan perjuangan membangun negara.

Suli Daim ( kiri )

Bapak Suli Daim menegaskan komitment beliau untuk selalu peduli terhadap umat Islam, khususnya Muhammadiyah selama menjadi wakil rakyat di Jawa Timur. Dan mengajak kader-kader muda Muhammadiyah agar merebut kekuasaan dari tangan-tangan politikus kotor.

Hal ini disampaikan pada acara Rapat Koordinasi dan Sinergi AMM ( Angkatan Muda Muhammadiyah ) dengan AUM ( Amal Usaha Muhammadiyah ) Ponorogo kemarin ahad, 21 januari 2018 di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo.