Akhir Ramadhan, Jangan Kalah Dengan Kuda
Di penghujung Ramadhan yang tinggal beberapa hari ini kita tidak boleh kalah dengan Kuda yang digambarkan oleh Imam Al-Jauziyah rahimahullah.
Hal ini disampaikan oleh Ustads Sarkam dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo ( PDM ) pada kajian rutin Ramadhan di Masjid Nurul Falah Dusun Kedungrong Desa Jenangan yang masuk di wilayah Ranting Muhammadiyah Simo, Jenangan timur malam ini, jumat 31/5.
Beliau mengutip apa yang disampaikan oleh Ibnul Jauzi,
“Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, karena itu, jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya.. Karena itu, ketika kamu termasuk orang yang tidak baik dalam penyambutan, semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan.”
Realita sekarang cukup jauh berbeda jika dibandingkan pada zaman Rosulullah masih hidup. Rosulullah di 10 malam terakhir bulan Ramadhan melaksanakan itikaf full di Masjid bersama dengan keluarga. Sekarang justru di akhir Ramadhan banyak jamaah yang melrikan diri dari Masjid.
" Kita bisa menemukan mereka di alon-alon, di PCC, di mall dan lain sebagainya ", jelas beliau.
Lebih lanjut, beliau bersyukur ternyata di Masjid Nurul Falah juga ramai oleh jamaah kajian rutin Pimpinan Ranting Muhammadiyah Simo.
Menyinggung tentang pelaksanaan itikaf, untuk menarik minat jamaah agar bisa melaksanakan itikaf dengan tenang, takmir harus memikirkan semua keperluan jamaah termasuk menyiapkan makan sahur, agar jamaah baik laki-laki maupun wanita bisa fokus itikaf tanpa bingung memikirkan untuk mempersiapkan makan sahur. Hal ini telah belaiu praktekkan di Masjid dimana beliau tinggal dan hasilnya lebih kurang 70 jamaah memadati masjid untuk itikaf hingga bada subuh.[red]
Hal ini disampaikan oleh Ustads Sarkam dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo ( PDM ) pada kajian rutin Ramadhan di Masjid Nurul Falah Dusun Kedungrong Desa Jenangan yang masuk di wilayah Ranting Muhammadiyah Simo, Jenangan timur malam ini, jumat 31/5.
Beliau mengutip apa yang disampaikan oleh Ibnul Jauzi,
إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز
بالسباق، فلا تكن الخيل أفطن منك! فإن الأعمال بالخواتيم، فإنك إذا لم تحسن
الاستقبال لعلك تحسن الوداع…
Al-Imam Ibnu Al-Jauziy rahimahullah berkata :“Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, karena itu, jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya.. Karena itu, ketika kamu termasuk orang yang tidak baik dalam penyambutan, semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan.”
Realita sekarang cukup jauh berbeda jika dibandingkan pada zaman Rosulullah masih hidup. Rosulullah di 10 malam terakhir bulan Ramadhan melaksanakan itikaf full di Masjid bersama dengan keluarga. Sekarang justru di akhir Ramadhan banyak jamaah yang melrikan diri dari Masjid.
" Kita bisa menemukan mereka di alon-alon, di PCC, di mall dan lain sebagainya ", jelas beliau.
Lebih lanjut, beliau bersyukur ternyata di Masjid Nurul Falah juga ramai oleh jamaah kajian rutin Pimpinan Ranting Muhammadiyah Simo.
Menyinggung tentang pelaksanaan itikaf, untuk menarik minat jamaah agar bisa melaksanakan itikaf dengan tenang, takmir harus memikirkan semua keperluan jamaah termasuk menyiapkan makan sahur, agar jamaah baik laki-laki maupun wanita bisa fokus itikaf tanpa bingung memikirkan untuk mempersiapkan makan sahur. Hal ini telah belaiu praktekkan di Masjid dimana beliau tinggal dan hasilnya lebih kurang 70 jamaah memadati masjid untuk itikaf hingga bada subuh.[red]
Akhir Ramadhan, Jangan Kalah Dengan Kuda
Reviewed by pdpm
on
Mei 31, 2019
Rating:
Tidak ada komentar