Tasyakuran Kemenangan Jipolmu (yang tertunda)
Setelah diadakan evaluasi bersama beberapa pekan lalu di kota Surabaya. Tim Jihad Politik Muhammadiyah (Jipolmu) PDM Ponorogo kembali mengadakan tasyakuran, acara tasyakyran sendiri berlangsung pada Ahad Sore (26 Mei 2019) bertempat di halaman Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo. Dihadiri sekitar 200(0) orang. Acara berlangsung sangat meriah. Dimulai dengan Tilawah yang dibacakan oleh Pak Rohamdi yang membacakan Surah Al Anfal 1-16. Tentu kita tidak asing dengan ayat yang berkaitan dengan rampasan perang. Selanjutnya ayat ini juga diulas sedikit sehingga cukup memberikan pencerahan bagi hadirin, karena ternyata ayat ini masih juga berkaitan dengan politik dan hasilnya.
Selanjutnya Bapak Aris Sudarli, selaku Ketua Tim menjelaskan seluruh proses dan hasil yang telah ada. Untuk diketahui bersama bahwa Jipolmu kali ini memang belum berhasil, Pak Nadjib Hamid yang diajukan untuk menjadi Senator dari Jawa Timur gagal melenggang ke Senayan. Adapun posisi terakhir NH41 setelah rekap di KPU Provinsi berada di posisi 8. Hasil ini tentu mengecewakan, mengingat segala upaya telah dilakukan, namun lagi-lagi gagal.
Ketua Tim sambil terbata-bata dan berkaca-kaca menegaskan,
"andai saja di daerah Madura tidak terjadi transaksi jual-beli suara, maka masih ada kesempatan untuk menjadi wakil Jatim." tegasnya.
Ia juga menambahkan Tim dari Jipolmu PWPM saat ini sudah mendaftarkan PHPU ke Mahkamah Konstitusi. Kita tunggu saja, mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan harapan kita, tukas Aris Sudarli.
Dengan semangat yang membara, bak Bung Tomo--Pak Aris menegaskan bahwa tidak ada pembubaran panitia. Kepanitiaan tidak akan dibubarkan, tegasnya. Untuk selanjutnya agenda Jipolmu akan diisi dengan kegiatan yang berkaitan dengan kepemimpinan, kajian politik, dsb, tentu langkah yang digunakan bukan sporadis, melainkan jangka panjang.
Tidak ketinggalan pula Pak Aris juga melaporkan rentetan kegagalan dari Caleg yang diusung dari Kader Persyarikatan, diantaranya Mas Suli Daim, Mas Wasis, Mas Agus, serta kekalahan dalam Pilpres. Namun yang cukup membanggakan ialah keberhasilan Jipolmu PWM yang berhasil mengantaran Prof. Dr. Zainuddin Maliki sebagai Wakil Rakyat. Tak lupa Ketua Tim juga terus menyoroti dan mengkritik Kepemimpinan Jokowi sebagaimana biasanya.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua PDM Ponorogo, Bapak Maftuh Bahrul Ilmi. Dalam sambutannya ia mengatakan kepada semua pihak untuk segera "Move on" dari perkara copras-capres, toh hasil juga sudah diketahui dan bergegas mengurus hal yang lebih kongkrit. Beliau juga berpesan kepada CMM untuk meredam suasana di akar rumput. Kita ketahui bersama bahwa di akar rumput nuansanya cukup panas, bahkan mereka masih berdebat perkara Cebong-Kampret. Sungguh sulit mereka ini bermetamorfosis.
Dalam penutupan sambutannya, dengan semangat membara seperti kata SBY, "LANJUTKAN JIPOLMU".
Acara ditutup oleh pembawa acara dengan bacaan Hamdallah--adzan berkumandang, hadirin membatalkan puasa dilanjutkan shalat berjamaah. Selanjutnya jamuan makanan gulai Kambing yang ladid dan mantafff, hati2 bapak yang kolestrol tinggi.
Peserta kemudian begegas pulang.[patma|pemudamu.com]
Selanjutnya Bapak Aris Sudarli, selaku Ketua Tim menjelaskan seluruh proses dan hasil yang telah ada. Untuk diketahui bersama bahwa Jipolmu kali ini memang belum berhasil, Pak Nadjib Hamid yang diajukan untuk menjadi Senator dari Jawa Timur gagal melenggang ke Senayan. Adapun posisi terakhir NH41 setelah rekap di KPU Provinsi berada di posisi 8. Hasil ini tentu mengecewakan, mengingat segala upaya telah dilakukan, namun lagi-lagi gagal.
Ketua Tim sambil terbata-bata dan berkaca-kaca menegaskan,
"andai saja di daerah Madura tidak terjadi transaksi jual-beli suara, maka masih ada kesempatan untuk menjadi wakil Jatim." tegasnya.
Ia juga menambahkan Tim dari Jipolmu PWPM saat ini sudah mendaftarkan PHPU ke Mahkamah Konstitusi. Kita tunggu saja, mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan harapan kita, tukas Aris Sudarli.
Dengan semangat yang membara, bak Bung Tomo--Pak Aris menegaskan bahwa tidak ada pembubaran panitia. Kepanitiaan tidak akan dibubarkan, tegasnya. Untuk selanjutnya agenda Jipolmu akan diisi dengan kegiatan yang berkaitan dengan kepemimpinan, kajian politik, dsb, tentu langkah yang digunakan bukan sporadis, melainkan jangka panjang.
Tidak ketinggalan pula Pak Aris juga melaporkan rentetan kegagalan dari Caleg yang diusung dari Kader Persyarikatan, diantaranya Mas Suli Daim, Mas Wasis, Mas Agus, serta kekalahan dalam Pilpres. Namun yang cukup membanggakan ialah keberhasilan Jipolmu PWM yang berhasil mengantaran Prof. Dr. Zainuddin Maliki sebagai Wakil Rakyat. Tak lupa Ketua Tim juga terus menyoroti dan mengkritik Kepemimpinan Jokowi sebagaimana biasanya.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua PDM Ponorogo, Bapak Maftuh Bahrul Ilmi. Dalam sambutannya ia mengatakan kepada semua pihak untuk segera "Move on" dari perkara copras-capres, toh hasil juga sudah diketahui dan bergegas mengurus hal yang lebih kongkrit. Beliau juga berpesan kepada CMM untuk meredam suasana di akar rumput. Kita ketahui bersama bahwa di akar rumput nuansanya cukup panas, bahkan mereka masih berdebat perkara Cebong-Kampret. Sungguh sulit mereka ini bermetamorfosis.
Dalam penutupan sambutannya, dengan semangat membara seperti kata SBY, "LANJUTKAN JIPOLMU".
Acara ditutup oleh pembawa acara dengan bacaan Hamdallah--adzan berkumandang, hadirin membatalkan puasa dilanjutkan shalat berjamaah. Selanjutnya jamuan makanan gulai Kambing yang ladid dan mantafff, hati2 bapak yang kolestrol tinggi.
Peserta kemudian begegas pulang.[patma|pemudamu.com]
Tasyakuran Kemenangan Jipolmu (yang tertunda)
Reviewed by pdpm
on
Mei 27, 2019
Rating:
Tidak ada komentar