Gerakan Penyelamatan Kader PM Pulung
Banyaknya kader Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Pulung yang berperan aktif di Kecamatan lain sehingga masuk struktur Pimpinan cabang lain harus menjadi perhatian serius saat ini karena ini menyebabkan cabang Pulung sendiri tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini disampaikan oleh Icuk Aribowo, kader Pemuda Muhammadiyah Pulung yang aktif di struktur Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo ( PDPM ). Lebih lanjut, aktifis Hizbul Wathan ini mengisahkan bahwa banyak sekali kader potensial di Pulung, namun karena pimpinan cabangnya tidak berjalan, maka aspirasi dan ide kreatif mereka kurang tertampung. Bagi sebagian kader yang "lincah" bisa saja masuk ke cabang lain sehingga tetap bisa menyalurkan ide-ide pikiran mereka untuk membangun persyarikatan, namun bagi kader yang kesehariannya jarang sekali keluar dari area Pulung tentu kurang bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan organisasi.
Sebagai kader aktif, Icuk Aribowo tidak tinggal diam akan kondisi tersebut.
"Ada banyak potensi kader yg perlu di tampung dalam beberapa ranting, bahkan beberapa merasa tak tersentuh sehingga mencari peehatian ke cabang tetangga. Melihat hal semacam ini kami tak mungkin tinggal diam, harus segera diselamatkan. Pulung itu punya sejarah penghasil kader besar tak boleh dibiarkan mati membeku", tegas Icuk, pengusaha muda yang memiliki Perusahaan Sablon terkenal di Kecamatan Pulung.
Atas dasar inilah, Cak Icuk bersama dengan kader lain mengumpulkan seluruh penggerak-penggerak pemuda Muhammadiyah akar rumput di Ranting-ranting seluruh Kecamatan Pulung untuk menghidupkan kembali kepemimpinan Cabang yang telah lama tertidur.
Maka berkumpullah perwakilan dari 5 Ranting di rumah kediaman beliau untuk mengadakan Musyawarah Cabang yang langsung dihadiri Ketua PDPM Ponorogo Agus Susanto, ST. beserta rombongan. hingga menghasilkan struktur kepemimpinan baru yang di nahkodai oleh Icuk Aribowo.[red]
Hal ini disampaikan oleh Icuk Aribowo, kader Pemuda Muhammadiyah Pulung yang aktif di struktur Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo ( PDPM ). Lebih lanjut, aktifis Hizbul Wathan ini mengisahkan bahwa banyak sekali kader potensial di Pulung, namun karena pimpinan cabangnya tidak berjalan, maka aspirasi dan ide kreatif mereka kurang tertampung. Bagi sebagian kader yang "lincah" bisa saja masuk ke cabang lain sehingga tetap bisa menyalurkan ide-ide pikiran mereka untuk membangun persyarikatan, namun bagi kader yang kesehariannya jarang sekali keluar dari area Pulung tentu kurang bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan organisasi.
Sebagai kader aktif, Icuk Aribowo tidak tinggal diam akan kondisi tersebut.
"Ada banyak potensi kader yg perlu di tampung dalam beberapa ranting, bahkan beberapa merasa tak tersentuh sehingga mencari peehatian ke cabang tetangga. Melihat hal semacam ini kami tak mungkin tinggal diam, harus segera diselamatkan. Pulung itu punya sejarah penghasil kader besar tak boleh dibiarkan mati membeku", tegas Icuk, pengusaha muda yang memiliki Perusahaan Sablon terkenal di Kecamatan Pulung.
Atas dasar inilah, Cak Icuk bersama dengan kader lain mengumpulkan seluruh penggerak-penggerak pemuda Muhammadiyah akar rumput di Ranting-ranting seluruh Kecamatan Pulung untuk menghidupkan kembali kepemimpinan Cabang yang telah lama tertidur.
Maka berkumpullah perwakilan dari 5 Ranting di rumah kediaman beliau untuk mengadakan Musyawarah Cabang yang langsung dihadiri Ketua PDPM Ponorogo Agus Susanto, ST. beserta rombongan. hingga menghasilkan struktur kepemimpinan baru yang di nahkodai oleh Icuk Aribowo.[red]
Gerakan Penyelamatan Kader PM Pulung
Reviewed by pdpm
on
Mei 23, 2019
Rating:
Tidak ada komentar