Menyiapkan Kader Dalam Berkiprah Di Politik dan Pemerintahan
Dalam rangka menyiapkan generasi muda Muhammadiyah untuk menjadi pimpinan di kancah politik dan pemerintahan, Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo melaksanakan acara Sekolah Politik dan Demokrasi Seri 1.
Acara tersebut dilaksanakan di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo pada hari ini, Kamis 25 Mei 2017. Peserta yang hadir sejumlah 50 orang yg berasal dari PD PM Ponorogo, perwakilan PC PM se Ponorogo dan dari ortom tingkat daerah.
Dalam sambutannya ketua PDPM Ponorogo, Agus Susanto, S.T, menyampaikan, acara sekolah politik ini untuk membekali kader-kader muda Muhammadiyah agar memiliki ilmu Politik dan demokrasi.
“Hal ini bertujuan karena melalui aspirasi politik sangat menentukan jalannya pemerintahan dan sebagai sarana menyampaikan aspirasi masyarakat. Selain itu kita tidak tahu nasib kita 5 sampai 10 tahun yang akan datang. Siapa tahu diantara kita nanti akan ada yang menjadi KPU, Panwaslu, Anggota Dewan, bahkan Bupati Ponorogo. Masih sangat terbuka kemungkinan ke arah sana karena usia kita masih muda”, ujar Agus, yang langsung diamini oleh peserta yang hadir.
Materi kesatu disampaikan oleh Muh Ikhwanudin A, S.Ag., Ketua KPUD Ponorogo tentang Sistem Pemilu yang ada di dunia dan sistem yang dipakai di Indonesia. Hal terpenting yang disampaikan dalam salah satu paparannya adalah sistem menghitung suara dalam menentukan kursi di suatu Daerah Pemilihan. Sistemnya berbeda, hasil perolehan kursi tiap partai juga berbeda.
Menurut Ikhwan biasa dipanggil, "KPU semakin terbuka dalam melaksanakan tahapan pemilu. Suara yang dihitung dan telah disahkan di tingkat KPPS langsung discan dan diunggah di sistem KPU sehingga masyarakat se dunia bisa mengaksesnya. Dengan demikian masyarakat bisa mengontrol jika ada kesalahan. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan", sambungnya.
Materi kedua disampaikan oleh Puryono, S.Ag.,MA. tentang Peluang Angkatan Muda Muhammadiyah dalam partai Politik. Politisi dari PAN ini mengingatkan kembali bahwa embrio kelahiran PAN adalah dari Muhammadiyah. Maka beliau mengajak kepada kader-kader yang memiliki keinginan masuk partai ke PAN. Tentu, tidak semua kader mau menyalurkan aspirasinya melalui PAN karena aktifis muhammadiyah tersebar di beberapa partai politik. Anggota legislatif Ponorogo yang masuk di Komisi C DPRD Ponorogo sekaligus mantan ketua PDPM Ponorogo ini juga menginginkan peran pemuda muhammadiyah sebagai kontrol di pemerintahan.
“Dulu saya sering menerima aktifis IMM yang demo untuk menyampaikan aspirasinya. Hal ini baik untuk jalannya pemerintahan sebagai fungsi kontrol dari masyarakat karena beberapa kebijakan yang belum sesuai kebutuhan masyarakat" demikian penjelasan dari Puryono.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan tentang penyusunan anggaran untuk dana bantuan atau hibah di kabupaten Ponorogo sekarang melalui e-budgeting, sehingga masyarakat bisa melihat program yang mendapatkan bantuan pemerintah.
Sekolah Politik dan Demokrasi ini adalah ikhtiyar dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo untuk jangka panjang menyiapkan generasi pemimpin persyarikatan, umat dan bangsa. Agar generasi muhammadiyah tidak terjebak di amal usaha yang sudah ada, tetapi menciptakan peluang agar lebih bisa bermanfaat kepada persoalan yang lebih luas lagi. Semoga Allah SWT. meridhoi langkah kecil yang baru saja dimulai ini.
Acara tersebut dilaksanakan di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo pada hari ini, Kamis 25 Mei 2017. Peserta yang hadir sejumlah 50 orang yg berasal dari PD PM Ponorogo, perwakilan PC PM se Ponorogo dan dari ortom tingkat daerah.
Dalam sambutannya ketua PDPM Ponorogo, Agus Susanto, S.T, menyampaikan, acara sekolah politik ini untuk membekali kader-kader muda Muhammadiyah agar memiliki ilmu Politik dan demokrasi.
“Hal ini bertujuan karena melalui aspirasi politik sangat menentukan jalannya pemerintahan dan sebagai sarana menyampaikan aspirasi masyarakat. Selain itu kita tidak tahu nasib kita 5 sampai 10 tahun yang akan datang. Siapa tahu diantara kita nanti akan ada yang menjadi KPU, Panwaslu, Anggota Dewan, bahkan Bupati Ponorogo. Masih sangat terbuka kemungkinan ke arah sana karena usia kita masih muda”, ujar Agus, yang langsung diamini oleh peserta yang hadir.
Materi kesatu disampaikan oleh Muh Ikhwanudin A, S.Ag., Ketua KPUD Ponorogo tentang Sistem Pemilu yang ada di dunia dan sistem yang dipakai di Indonesia. Hal terpenting yang disampaikan dalam salah satu paparannya adalah sistem menghitung suara dalam menentukan kursi di suatu Daerah Pemilihan. Sistemnya berbeda, hasil perolehan kursi tiap partai juga berbeda.
Menurut Ikhwan biasa dipanggil, "KPU semakin terbuka dalam melaksanakan tahapan pemilu. Suara yang dihitung dan telah disahkan di tingkat KPPS langsung discan dan diunggah di sistem KPU sehingga masyarakat se dunia bisa mengaksesnya. Dengan demikian masyarakat bisa mengontrol jika ada kesalahan. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan", sambungnya.
Materi kedua disampaikan oleh Puryono, S.Ag.,MA. tentang Peluang Angkatan Muda Muhammadiyah dalam partai Politik. Politisi dari PAN ini mengingatkan kembali bahwa embrio kelahiran PAN adalah dari Muhammadiyah. Maka beliau mengajak kepada kader-kader yang memiliki keinginan masuk partai ke PAN. Tentu, tidak semua kader mau menyalurkan aspirasinya melalui PAN karena aktifis muhammadiyah tersebar di beberapa partai politik. Anggota legislatif Ponorogo yang masuk di Komisi C DPRD Ponorogo sekaligus mantan ketua PDPM Ponorogo ini juga menginginkan peran pemuda muhammadiyah sebagai kontrol di pemerintahan.
“Dulu saya sering menerima aktifis IMM yang demo untuk menyampaikan aspirasinya. Hal ini baik untuk jalannya pemerintahan sebagai fungsi kontrol dari masyarakat karena beberapa kebijakan yang belum sesuai kebutuhan masyarakat" demikian penjelasan dari Puryono.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan tentang penyusunan anggaran untuk dana bantuan atau hibah di kabupaten Ponorogo sekarang melalui e-budgeting, sehingga masyarakat bisa melihat program yang mendapatkan bantuan pemerintah.
Sekolah Politik dan Demokrasi ini adalah ikhtiyar dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo untuk jangka panjang menyiapkan generasi pemimpin persyarikatan, umat dan bangsa. Agar generasi muhammadiyah tidak terjebak di amal usaha yang sudah ada, tetapi menciptakan peluang agar lebih bisa bermanfaat kepada persoalan yang lebih luas lagi. Semoga Allah SWT. meridhoi langkah kecil yang baru saja dimulai ini.
Menyiapkan Kader Dalam Berkiprah Di Politik dan Pemerintahan
Reviewed by pdpm
on
Mei 25, 2017
Rating:
Tidak ada komentar