Musibah Lahirkan Pengrajin Baru
Musibah bencana alam harus dijadikan pelajaran yang bisa melahirkan action untuk senantiasa menjaga lingkungan sedemikian rupa agar resiko bisa ditekan seminimal mungkin. Pasca musibah umumnya meninggalkan kondisi psikologi tertekan, trauma, stress dan gugurnya harapan-harapan yang dibangun bersama keluarga selama ini.
Namun, hal tersebut tidak terjadi di Desa Banaran. Bencana alam bulan lalu yang telah mencabik-cabik kampung Tangkil, desa Banaran, justru melahirkan pengrajin-pengrajin wanita yang telah ditempa oleh tim khusus dari MDMC yang menangani psikososial kepada korban terdampak. Sejak beberapa waktu lalu Ibu-ibu secara masif di beri kuliah kewirausahaan dengan berbagai jenis bisnis terapan yang bisa langsung dipraktekkan di tempat termasuk salah satunya adalah membuat kerajinan.
Salah satu hasil karya mereka adalah sebuah keset mini yang dibuat dari kain bekas atau sisa-sisa kain jahit yang dianyam sedemikian rupa sehingga memiliki pola cantik dan bisa dimanfaatkan untuk keset.
[caption id="attachment_1052" align="aligncenter" width="480"] Keset hasil karya Ibu-ibu Dusun tangkil[/caption]
Tentu ini bukan bisnis besar, namun setidaknya ini adalah buah karya dari ketekunan dan ketelatenan yang tidak bisa diremehkan. Jika ini dibuat oleh kita orang-orang umum mungkin ini biasa, namun karena ini dibuat oleh warga yang jiwanya bisa saja belum stabil, hatinya bisa saja belum tenang, fikirannya bisa saja "nggerambyang" dan memiliki trauma mendalam karena terdampak bencana alam tanah longsor yang telah merenggut jiwa keluarga dan menghilangkan harta benda hasil jerih payah setiap hari, maka kerajinan ini menjadi sangat istimewa. Dan, yang sederhana ini jika ditekuni bisa jadi komoditi yang luar biasa lho...
Bravo Ibu-ibu,,, semoga ini menjadi awal kebangkitan semangat berwirausaha dan berbisnis yang akan sangat penting untuk keperluan survive di masa yang akan datang. Dan bagi TIM psikososial MDMC semoga tetap gigih memberikan yang terbaik bagi korban agar segera pulih dan percaya diri menatap kedepan tanpa ada trauma yang menyebabkan putus asa.
Namun, hal tersebut tidak terjadi di Desa Banaran. Bencana alam bulan lalu yang telah mencabik-cabik kampung Tangkil, desa Banaran, justru melahirkan pengrajin-pengrajin wanita yang telah ditempa oleh tim khusus dari MDMC yang menangani psikososial kepada korban terdampak. Sejak beberapa waktu lalu Ibu-ibu secara masif di beri kuliah kewirausahaan dengan berbagai jenis bisnis terapan yang bisa langsung dipraktekkan di tempat termasuk salah satunya adalah membuat kerajinan.
Salah satu hasil karya mereka adalah sebuah keset mini yang dibuat dari kain bekas atau sisa-sisa kain jahit yang dianyam sedemikian rupa sehingga memiliki pola cantik dan bisa dimanfaatkan untuk keset.
[caption id="attachment_1052" align="aligncenter" width="480"] Keset hasil karya Ibu-ibu Dusun tangkil[/caption]
Tentu ini bukan bisnis besar, namun setidaknya ini adalah buah karya dari ketekunan dan ketelatenan yang tidak bisa diremehkan. Jika ini dibuat oleh kita orang-orang umum mungkin ini biasa, namun karena ini dibuat oleh warga yang jiwanya bisa saja belum stabil, hatinya bisa saja belum tenang, fikirannya bisa saja "nggerambyang" dan memiliki trauma mendalam karena terdampak bencana alam tanah longsor yang telah merenggut jiwa keluarga dan menghilangkan harta benda hasil jerih payah setiap hari, maka kerajinan ini menjadi sangat istimewa. Dan, yang sederhana ini jika ditekuni bisa jadi komoditi yang luar biasa lho...
Bravo Ibu-ibu,,, semoga ini menjadi awal kebangkitan semangat berwirausaha dan berbisnis yang akan sangat penting untuk keperluan survive di masa yang akan datang. Dan bagi TIM psikososial MDMC semoga tetap gigih memberikan yang terbaik bagi korban agar segera pulih dan percaya diri menatap kedepan tanpa ada trauma yang menyebabkan putus asa.
Musibah Lahirkan Pengrajin Baru
Reviewed by pdpm
on
Mei 04, 2017
Rating:
Tidak ada komentar