Indonesia Krisis Politisi Muda ?
Perjalanan politik di Indonesia saat ini mempunyai banyak masalah yang kompleks dan rumit, padahal seharusnya politik mampu menguatkan, mempersatukan, dan berjuang menyelesaikan berbagai masalah di Republik ini. Karena jika dijalankan secara baik, politik adalah alat paling efektif untuk membuat sebuah perubahan dan kemajuan bagi Negara ini. Sudah banyak politisi-politisi senior yang mengambil peran dalam perjalnan Bangsa ini, tetapi pada kenyataannya masalah-masalah terlihat semakin rumit tanpa ada penyelesaian yang efektif dan membawa perubahan yang signifikan untuk kebaikan bangsa ini.
Jika para politisi senior dengan pengalamannya ternyata belum banyak mampu membawa perubahan, lalu siapa yang akan mengambil peran dalm dunia politik saat ini? Jawabannya adalah pemuda. Kenapa harus pemuda? Karena pemuda adalah aset terpenting Negeri ini yang cara berpikirnya masih sangat idealis dan sulit untuk diajak melakukan penyelewengan politik. Tetapi faktanya saat ini minim partisipan muda-mudi Indonesia untuk ambil bagian dari perubahan melalui Era Politik saat ini. Indonesia butuh pemuda yang mampu membuat perubahan di Republik ini dan tidak hanya mendambakan perubahan itu.
Peran pemuda sejak masa kemerdekaan sudah tak diragukan lagi, sampai Bung Karno mengatakan “Beri aku 10.000 ribu orang tua, maka akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda, maka akan ku guncang dunia”, hal ini menunjukkan betapa kuat dan pentingnya peran seorang pemuda dalam perubahan untuk Indonesia. Peran dari para pemuda ini juga bisa menjadi sebuah pembaharuan untuk Indonesia, karena ide-ide segar dan energi yang luar biasa dari aura para pemuda.
Jika saat ini pemuda menganngap bahwa semua politik itu kotor, lalu membuatnya bersikap apatis, maka pikiran-pikiran semacam ini harus dihilangkan, karena politik adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Kepercayaan masyarakat Indonesia berkurang pada lembaga politik yang ada di Indonesia yang disebabkan pudarnya nasionalisme dan profesionalisme yang ada pada tubuh birokrasi di Indonesia. Jika kita lihat secara saksama, susunan birokrasi yang kini dipenuhi oleh golongan tua dan minimnya peran pemuda disana.
Pemuda memiliki kesempatan yang besar untuk meningkatkan partisipasi politiknya. Dengan terjunnya pemuda dalam dunia politik akan memutus mata rantai kesalahan-kesalahan yang kini terus mengular dan seolah dilakukan secara sistematis oleh para politisi senior. Kepentingan golongan, pencekokan ideologi yang salah kepada masyarakat, kerusakan birokrasi-birokrasi pemerintahan, dan kebobrokan-kebobrokan sistem lainnya akan mampu dihapuskan jika pemuda dengan kekuatannya mampu serta mau terjun di dunia politik.
Sudah saatnya pemuda menyadari bahwa saat ini pemimpin baik nasional maupun daerah diisi mayoritas oleh golongan tua yang tidak jarang visi dan misinya kurang atau tidak progresif sehingga proses pembangunan mengalami stagnasi. Diam melihat kerusakan bukanlah sikap pemuda, terjun dan menjadi politisi muda yang hebat adalah pilihannya.
Artikel ini masuk dalam nominasi terbaik pada Pemudamu Award 2018. Ditulis oleh Abdul Ghoni Mahmudi
Jika para politisi senior dengan pengalamannya ternyata belum banyak mampu membawa perubahan, lalu siapa yang akan mengambil peran dalm dunia politik saat ini? Jawabannya adalah pemuda. Kenapa harus pemuda? Karena pemuda adalah aset terpenting Negeri ini yang cara berpikirnya masih sangat idealis dan sulit untuk diajak melakukan penyelewengan politik. Tetapi faktanya saat ini minim partisipan muda-mudi Indonesia untuk ambil bagian dari perubahan melalui Era Politik saat ini. Indonesia butuh pemuda yang mampu membuat perubahan di Republik ini dan tidak hanya mendambakan perubahan itu.
Peran pemuda sejak masa kemerdekaan sudah tak diragukan lagi, sampai Bung Karno mengatakan “Beri aku 10.000 ribu orang tua, maka akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda, maka akan ku guncang dunia”, hal ini menunjukkan betapa kuat dan pentingnya peran seorang pemuda dalam perubahan untuk Indonesia. Peran dari para pemuda ini juga bisa menjadi sebuah pembaharuan untuk Indonesia, karena ide-ide segar dan energi yang luar biasa dari aura para pemuda.
Jika saat ini pemuda menganngap bahwa semua politik itu kotor, lalu membuatnya bersikap apatis, maka pikiran-pikiran semacam ini harus dihilangkan, karena politik adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Kepercayaan masyarakat Indonesia berkurang pada lembaga politik yang ada di Indonesia yang disebabkan pudarnya nasionalisme dan profesionalisme yang ada pada tubuh birokrasi di Indonesia. Jika kita lihat secara saksama, susunan birokrasi yang kini dipenuhi oleh golongan tua dan minimnya peran pemuda disana.
Pemuda memiliki kesempatan yang besar untuk meningkatkan partisipasi politiknya. Dengan terjunnya pemuda dalam dunia politik akan memutus mata rantai kesalahan-kesalahan yang kini terus mengular dan seolah dilakukan secara sistematis oleh para politisi senior. Kepentingan golongan, pencekokan ideologi yang salah kepada masyarakat, kerusakan birokrasi-birokrasi pemerintahan, dan kebobrokan-kebobrokan sistem lainnya akan mampu dihapuskan jika pemuda dengan kekuatannya mampu serta mau terjun di dunia politik.
Sudah saatnya pemuda menyadari bahwa saat ini pemimpin baik nasional maupun daerah diisi mayoritas oleh golongan tua yang tidak jarang visi dan misinya kurang atau tidak progresif sehingga proses pembangunan mengalami stagnasi. Diam melihat kerusakan bukanlah sikap pemuda, terjun dan menjadi politisi muda yang hebat adalah pilihannya.
Abdul Ghoni Mahmudi |
Artikel ini masuk dalam nominasi terbaik pada Pemudamu Award 2018. Ditulis oleh Abdul Ghoni Mahmudi
Indonesia Krisis Politisi Muda ?
Reviewed by pdpm
on
April 05, 2018
Rating: