Pemuda Sebagai Intermediary Actor dalam Dunia Politik Indonesia
Politik merupakan senjata untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan menyejahterakan rakyat. Dengan politik yang baik akan terwujud sistem kelola dan sistem kontrol yang baik dalam penyelenggaraan sebuah negara. Akan tetapi, sejauh ini kita dapat kita dapat melihat bahwa dunia politik Indonesia tak mengalami perbaikan, bahkan korupsi terlihat lebih marak, perekonomian lesu dan masih carut marut, ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja birokrasi masih sangat tinggi, keamanan dan kenyamanan rakyat dalam berpendapat masih belum terjamin. Kegeraman rakyat melihat carut-marut negeri ini seperti tak mendapat kesempatan dan tak punya hak untuk bisa menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai kaum muda yang akan menjadi penanggung jawab atas keberlangsungan negeri ini di masa yang akan datang? Membiarkan kerusakan-kerusakan itu terus terjadi? Atau mencoba mengambil peran dalam dunia politik Indonesia? Tentu kita tidak ingin melihat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini hancur karena ulah para politisi yang berbuat seenaknya, mementingkan isi perut dan golongannya, mempermainkan sistem demi kepentingan kantong mereka. Lalu apa solusinya? Dengan segelintir demonstrasi kecil? Memang benar demonstrasi mampu menggulingkan rezim soeharto dan menggantinya dengan era reformasi, namun demonstrasi tersebut berskala nasional, bukan segelintir orang yang hanya akan dianggap angin lalu oleh para politisi yang menjabat di kursi DPR dan sebagainya.
Realita saat ini memang kerusakan sistem dan ketidakadilan yang menimpa rakyat sudah pada level kronis. Seolah seperti ada penjajahan mental yang dilakukan para elit politik kepada rakyat dan yang lebih berbahaya dilakukan oleh bangsanya sendiri melalui tindakan pembungkaman terhadap rakyat, diskriminsasi, korupsi, otoriter, dan permainan politik lainnya. Lalu apa solusi yang lebih baik dari segelintir teriakan demo yang tak dianggap? Yang pasti harus ada jembatan sebagai sarana komunikasi yang baik antara rakyat dan para elit politik di pemerintahan.
Abdul Ghoni Mahmudi |
Disinilah peran pemuda sebagai Intermediary Actor dibutuhkan untuk bisa memberi jembatan serta memberi ruang aspirasi kepada rakyat, apa yang dirasakan rakyat harus bisa sampai pada pemimpin negeri ini, begitu juga sebaliknya, pemimpin negeri ini harus bisa datang kepada rakyat untuk tahu langsung apa keluhan yang dihadapi saat ini. Dengan adanya jembatan yang memfasilitasi antara rakyat dan pemerintah maka akan terjalin komunikasi yang baik dan akan menghasilkan kebijakan yang menguntungkan bagi keduanya.
Pemuda sebagai Intermediary Actor mempunyai peran mendukung dan memberdayakan rakyat, meningkatkan pengaruh politik yang baik secara luas, serta ikut mengambil bagian dalam menentukan arah dan agenda pembangunan mutlak diperlukan dalam perjalanan politik bangsa ini. Pemuda harus bisa menghidupkan diskusi-diskusi antara rakyat dan negara, sehingga rakyat tidak lagi antipati terhadap politik di republik ini. Fungsi demokrasi akan berjalan baik karena Intermediary Actor mampu menjadi jembatan atas permasalahan-permasalahan yang dirasakan rakyat selama ini terjadi. Dengan adanya jembatan ini aspirasi rakyat akan tersampaikan dan pemerintahpun akan mudah mengambil kebijakan.
Artikel ini diikutkan pada Lomba Penulisan Artikel di ajang Pemudamu Award 2018, ditulis oleh Abdul Ghoni Mahmudi
Pemuda Sebagai Intermediary Actor dalam Dunia Politik Indonesia
Reviewed by pdpm
on
April 07, 2018
Rating: