Ketua PDPM Ponorogo ingatkan : Kalau Tidak Tahu Islam Jangan Bicara Soal Syariat

Sukmawati telah membuat geger publik dengan puisi yang dibacakannya dalam acara pagelaran peragaan busana Anne Avantie, pada hari Kamis (29/3/18). Dia memberi judul puisinya itu sebagai Ibu Indonesia. Siapa yang dimaksud dalam puisi itu? Bagaimana gambaran Ibu Indonesia?

Agus Susanto, ST.

Ternyata apa yang dibaca sangat jauh dari kata menarik sebagai wajah Ibu Indonesia. Yang ada hanyalah bentuk ungkapan kebencian dan ketidaksenangan terhadap agama Islam. Bagaimana tidak? Dalam setiap bait yang dia baca seolah menggiring pendengar bahwa dia adalah orang yang tidak tahu tentang Syariat Islam. Tetapi mengapa jika dia benar-benar tidak tahu justru mengarahkan katanya untuk membandingkan Islam dan menilai Islam dengan sangat dangkal sekali dan justru tidak memberi gambaran seorang Ibu Indonesia?

Bila kita simak setiap baitnya, sesungguhnya apa yang dia baca merupakan bentuk penodaan agama. Baru saja Indonesia terasa sejuk dan damai dari penistaan yang dilakukan pejabat negeri ini, sekarang dimulai lagi oleh seorang bernama Sukmawati. Mengenai kasus ini, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Ponorogo, Agus Susanto, S.T. mengingatkan : “seseorang itu, kalau tidak tahu tentang Islam, maka jangan bicara soal Syariat Islam. Agama Islam itu meliputi dan mengatur semua sendi kehidupan kita.

Bagi yang tidak tahu maka belajarlah, cari tahu, pedomani, laksanakan. Jangan kemudian justru membandingkan dengan aturan kehidupan yang lain.” Hal ini disampaikan untuk mengingatkan kepada semua pihak untuk bisa memahami bahwa Islam itu luas. Tidak sekedar pakaian atau identitas dan ibadah atau sholat saja. Seluruh aspek kehidupan sudah jelas di dalam Islam. Jadi, kalau tidak paham tentang Islam, sebaiknya tidak usah berbicara tentang Syariat Islam, karena hanya menunjukkan bahwa yang berbicara itu adalah orang yang bodoh.

Inilah puisi sukmawati selengkapnya :
Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini
Cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.