Puisi Sukmawati "Dihabisi" Tukang Sablon
Sebagaimana kita tahu, Puisi Sukmawati yang meresahkan masyarakat Indonesia masih saja trending di bincangkan di berbagai media sampai hari ini. Bagaimana tidak, entah apa makna yang sebenarnya ingin disampaikan, namun dengan begitu lugasnya Sukmawati Soekarno putri membanding-bandingkan beberapa ajaran agama Islam dengan style seni yang diadopsi dari budaya jawa. Tentu ini pembandingan yang tidak sekelas, atau setidaknya tidak layak untuk dibandingkan.
Sontak, Puisi balasan sebagai ekspresi kemarahan masyarakat bermunculan, yang ternyata justru tak kalah dalam makna, tak kalah cantiknya, tak kalah tinggi bahasanya.
Salah satunya puisi seorang tukang sablon dari Ponorogo ( Juragan sablon, red. ). Penyanjung gadis bercadar ini sontak muncul amarahnya, gregetan dengan Sukmawati yang blak blakan membandingkan cadar wanita muslim dengan tusuk konde. Inilah puisi balasan untuk Sukmawati dari juragan sablon yang marah namun santun.
Untukmu Sukma Bercadar Bukan Sukma Bersanggul
Dibalik cadar tersimpan rajutan melati.
Menandakan jiwa sukma yang bersemi.....
Terpancar ketulusan imanmu yang mampu melawan sanggul bersukma.
Membunuh aura sukma yang bengis bak iblis
Sempat mencuri konsentrasi
Membuatku ingin segera pergi dari tempat dudukku.
Meminang dan menyelamatkan
Dari brutalnya kecaman sukma yang makin liar.
Hanya dari matamu aku melihat kejujuran........
Bukan dari mulut liar bak Sukma nan lara.
Duhai kau yang bercadar......
Keanggunanmu melebihi sanggul jelita...
Mampukah aku merengkuhnya.
Semoga.......
Semoga....... Bukan Sukma nan lara yang kudapat.
Tapi dirimu yang kuharap.
Wahai sukma yang bercadar....
Bukan sukma yang bersanggul.....
Icuk Aribowo.SS
Puisi Sukmawati "Dihabisi" Tukang Sablon
Reviewed by pdpm
on
April 07, 2018
Rating: