Kriteria Pemimpin Dan Pertanggung Jawabannya Di Masyarakat
Pemimpin, ketika mendengar kata
tersebut mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah seorang pemimpin
negara, pemimpin organisasi, pemimpin lembaga, dan lainnya. Kemudian yang
menjadi sebuah pertanyaan adalah sosok dan kriteria pemimpin seperti apakah
yang sebenarnya dibutuhkan untuk dapat memimpin sebuah organisasi atau dalam
lingkup yang lebih luas seperti sebuah negara?
Menjadi seorang pemimpin
merupakan sebuah amanah besar yang harus dilaksanakan dengan baik dan penuh
tanggung jawab sebab kelak segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang pemimpin,
mulai dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar, akan
diperhitungkan pada suatu hari yang pasti, yakni Hari Penghisaban. Sesungguhnya
setiap manusia diamanahkan oleh Allah untuk menjadi seorang pemimpin. Ya,
setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, sebagai
seorang pemimpin kita harus mampu mengorganisir diri dengan semaksimal mungkin,
mulai dari manajemen waktu yang baik, mengontrol diri dalam berbicara,
bersikap, dan berperilaku, sampai dalam hal menjaga kesehatan dengan mengatur
pola makan dan istirahat. Jika kita telah mampu menjadi pemimpin yang baik
untuk diri kita sendiri barulah kita kembangkan potensi kepemimpinan ini dalam
ranah yang lebih luas seperti organisasi atau lembaga.
Seorang pemimpin dalam sebuah
organisasi/lembaga merupakan sosok yang mempunyai peran penting terkait “mau
dibawa kemana” organisasi/lembaga tersebut. Akibat peran penting yang diemban
oleh seorang pemimpin, maka yang menjadi pemimpin suatu organisasi/lembaga
haruslah seorang yang mempunyai parameter dan indikator sebagai pemimpin yang
baik. Berikut adalah 8 indikator yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut bangun samudra.
Pertama, pemimpin harus mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi anggotanya sebab pada hakikatnya kepemimpinan
adalah sebuah seni mempengaruhi serta memberikan motivasi anggota untuk bekerja
keras demi tercapainya tujuan dan cita-cita organisasi/lembaga tersebut. Akan
tetapi, kemampuan mempengaruhi ini harus dilakukan dengan seni –teknik
menyampaikan- yang tepat, sebab jika kurang tepat dalam cara menyampaikan
dikhawatirkan malah meninggalkan persepsi yang salah kepada para anggota.
Kedua, pemimpin harus bersikap
jujur dan terbuka. Kejujuran merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus
dimiliki setiap pemimpin sebab jika dalam hal kejujuran saja seorang pemimpin
sudah meragukan maka bagaimana ia mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan
baik. Kejujuran di sini juga terkait keterbukaan (transparansi) seorang
pemimpin kepada anggotanya, yakni dalam menghadapi suatu permasalahan. Setiap
anggota mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran dari setiap permasalahan yang
ada. Jangan sampai keputusan dalam menghadapi suatu permasalahan hanya
diputuskan oleh pemimpin sendiri tanpa melibatkan anggotanya.
Ketiga, pemimpin harus bersikap
adil dan bijaksana. Dalam menghadapi suatu permasalahan seorang pemimpin harus
bijaksana memandang masalah tersebut dari berbagai sisi sehingga dalam
penyelesaiannya yang didiskusikan bersama anggota, akan dihasilkan sebuah
keputusan yang tidak menguntungkan salah satu pihak/golongan. Dengan demikian,
hasil keputusan tersebut dapat bersifat adil. Untuk kriteria ketiga ini sangat
berhubungan dengan kriteria sebelumnya, yaitu jujur dan terbuka. Keputusan yang
diambil ketika menghadapi suatu permasalahan harus sebelumnya terdapat
keterbukaan dalam menyampaikan duduk permasalahan kepada anggota, sehingga keputusan
yang diambil dapat bersifat adil dan dapat menunjukkan kebijaksanaan seorang
pemimpin.
Keempat, pemimpin harus disiplin.
Salah satu sifat yang dimiliki oleh pemimpin yang baik adalah disiplin.
Artinya, setiap pemimpin harus mampu memajemenkan diri dengan baik sehingga
kedisplinannya tersebut dapat dijadikan tauladan untuk para anggotanya. Satu
hal yang harus selalu diingat oleh seorang pemimpin, yaitu “Pemimpin harus
sudah selesai dengan dirinya sendiri. Private Sector harus selesai sebelum
mengurus Public Sector .” Dengan demikian, ketika seorang pemimpin sedang
terjun ke ranah publik, sudah tidak lagi sibuk mengurusi hal-hal privat yang
belum terselesaikan.
Kelima, pemimpin harus mempunyai
wawasan yang luas. Memimpin sebuah organisasi/lembaga berarti harus siap untuk
menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang menghampiri. Oleh karena itu,
wawasan yang luas harus dimiliki setiap pemimpin untuk dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang ada. Hal ini juga dapat dikembangkan dengan menumbuhkan
sifat Open Minded.
Keenam, pemimpin harus mampu
membangun kerja sama yang baik dengan anggotanya. Dalam mengelola sebuah
organisasi/lembaga, seorang pemimpin tidaklah mampu untuk menjalankan dan
mengelolanya sendiri, melainkan pasti membutuhkan kerjasama dengan anggota.
Pemimpin harus dapat membentuk suasana kerjasama yang nyaman sehingga anggota
menjadi lebih produktif. Dengan demikian, melalui kerja sama yang sinergis ini
tujuan dan cita-cita organisasi dapat tercapai. Akan tetapi, satu hal yang
harus dipahami oleh seorang pemimpin, yakni seorang bos akan berkata “You Go!”
kepada para anggotanya, sedangkan seorang pemimpin adalah yang berkata “Let’s
Go!”.
Ketujuh, pemimpin harus senang
mendengarkan. Hal ini yang seringkali luput dari pemimpin saat ini, yaitu
kemampuan untuk mendengarkan. Ya, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik
tidak dimiliki oleh semua orang, sebab kebanyakan orang-orang lebih suka untuk
didengarkan daripada untuk mendengarkan. Padahal mendengarkan adalah sebuah
kesempatan untuk lebih memahami dan mengerti, tentu akan sangat penting bagi
seorang pemimpin, yakni pemahaman terhadap anggotanya. Ironinya adalah tidak
semua pemimpin mau mendengarkan aspirasi dari orang lain, bahkan angggotanya
sendiri, terbukti dengan adanya sikap “memilih-milih” orang yang sekiranya
diajak berdiskusi olehnya. Bukankah pepatah mengatakan “Jangan lihat siapa yang
menyampaikan, melainkan dengarlah apa yang disampaikan.” Dengan demikian,
pemimpin yang baik pasti seorang pendengar yang baik. Ia akan semakin dihormati
dan dikagumi para anggotanya sebab kerendahan hati yang dimiliki dengan
kesediaannya untuk menjadi pendengar yang baik.
Kedelapan, pemimpin harus berani
untuk menegakkan hukum-hukum Allah. Dalam memimpin sebuah organisasi seorang
pemimpin harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mengarahkan anggota dan
organisasi/lembaga yang dipimpinnya agar selalu berada di jalan yang Allah
ridhoi sebab tanggung jawab sebagai seorang pemimpin bukanlah tanggung jawab
yang main-main , melainkan sebuah amanah besar yang harus dipertanggung
jawabkan.
Beberapa indikator yang telah
disebutkan di atas memang bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk dipenuhi,
sebab manusia bukanlah makhluk yang sempurna, tentu memiliki kekurangan. Akan
tetapi, seorang pemimpin yang baik akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
memenuhi kriteria-kriteria tersebut, mengingat amanah yang diembannya ini pasti
kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.
Pemilihan
pemimpin adalah sebuah pesta demokrasi yang di atur hak dan kebebasanya oleh negara bahkan seorang
PRESIDEN dan PEMULUNG sama kedudukanya
dalam menentukan pemimpin daerah hanya kebijakan lah yang membedakanya,
rakyat di berikan kebebesan memilih dan menyampaikan pendapat di muka
umum,namun dalam hal ini masyarakat luas sering salah mengartikan nya mereka sering melakukan hal hal di luar
batas kewajaran se hingga menimbulkan
gesakan-gesekan ideologi yang berseberangan. Tujuan nya apa ? Tak lain tak
bukan hanya penggiringan opini untuk menentukan pilihan pemimpin sesuai
kehendak mereka, oleh sebab itu kita harus CERMAT,CERDAS dan TELITI dalam
memfilter berita yang kita cerna.
Pemimpin itu memiliki sifat
kebiasan,watak dan kepribadian sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan
gaya nya lah yang membedakanya dengan orang lain, gaya selalu mewarnai perilaku
dan tipe kepemimpinan. Para tokoh yunani membedakanya menjadi 8 butir
1. Tipe otokratis
2. Tipe militeristik
3. Tipe paternalistis
4. Tipe karismatis
5. Tipe demokratis
6. Tipe lousser faire
7. Tipe administratif
8. Tipe populistis
W.J raddin dalam buku nya yang
berjudul "what kind of manager" menentukan watak dan tipe pemimpin
atau di bagi 3 pola orientasi
1.relathionship orientation
2.task orientation
3.effectivitas orientation
Stoq dill dalam bukunya "personal factor
associated with leadership* pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan
yaitu -kapasitas
-tanggung jawab
-prestasi -partisipasi
-status
Teori ini mengatakan bahwa
pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not
made).
Kriteria Pemimpin Dan Pertanggung Jawabannya Di Masyarakat
Reviewed by pdpm
on
November 29, 2017
Rating:
Tidak ada komentar