Sepuluh Elit Strategis Yang Orang Islam Harus Kuasai

Sepuluh elit strategis yang mewarnai corak kehidupan negeri Indonesia : 

1. Agamawan

2. Politisi 

3. Cendekiawan 

4. Pengusaha 

5. Profesional 

6. Birokrat 

7. Pendidik  

8. Budayawan 

9. Pekerja sosial 

10. TNI dan Polri

Kesepuluh nilai strategis tersebut harus dikuasai oleh umat, karena kalau kita tidak mampu menguasai maka selamanya akan menjadi pecundang. 

Umat islam banyak titik lemahnya,  kalau titik lemahnya  diputus bisa-bisa dibuat porak poranda seluruh umat ini. Salah satu titik lemah tersebut adalah dalam bidang ekonomi, sementara yang paling dominan di kehidupan ini adalah masalah ekonomi, karena masalah ekonomi itu penting. Akan tetapi kenyataannya umat Islam masih kontra produktif sampai saat ini. Ada greget namun kurang all out. Maka umat Islam harus membenahi kepribadiannya supaya bisa menonjol.

Contohnya, hari ini kalau mau menjadi anggota dewan, sulit rasanya kalau tidak memiliki uang. Demikian juga macong Bupati, akhirnya terpaksa harus mencari orang yang mempunyai banyak uang, dan ternyata kebanyakan pemilik uang itu bukan dari golongan kita.

Ali bin Abi Tholib pernah berkata,  "Jika mengaku memberi kepada orang yang kau kehendaki maka engkau akan bisa memerintah-merintah kepada orang yang engkau beri tersebut. Jika engkau meminta-minta kepada seseorang maka engkau akan terpenjara dengan orang tersebut."

Banyak pemimpin negeri ini mengobral banyak janji kepada rakyat pada waktu kampanye, namun setelah terpilih tidak bisa membuktikan janji tersebut kepada rakyat, salah satu alasannya adalah karena sudah terikat janji dengan pemilik kapital, sang pemodal.

Semoga orang Muhammadiyah tidak tersandera oleh penguasa kapital, karena perbuatan menyandera adalah perbuatan yang tidak bermoral, tidak sesuai dengan kaidah Islam dan Pancasila. Maka Muhammadiyah harus mampu menciptakan orang- orang yang super kaya, yang tidak akan menyandera orang lain.

Tidak hanya menjadi orang kaya tapi mencetak menjadi orang super kaya yang membantu negara menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Pesan ini disampaikan oleh Dr Anwar Abbas, Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada acara Milad Muhammadiyah ke 108 H/105 M yang diselenggarakan PDM Ponorogo pada tanggal 19 November 2017 di komplek Perguruan Muhammadiyah Jetis Ponorogo.