Pemuda Muhammadiyah Dan Kekuatan Ekonomi
Sebagai pemuda sudah selayaknya kita mengambil peran dalam kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai generasi penerus bangsa yaitu mampu melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung perekonomian yang memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa, pemuda harus bisa melanjutkan dan mengisi peranannya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita kemandirian bangsa dibidang perekonomian, meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam proses industri. Tanpa adanya peningkatan tersebut kita tidak akan mampu bersaing karena kenyataanya masyarakat kita lebih percaya pada produk luar, dengan alasan harga yang lebih rendah.
Sebuah kalimat "kemandirian" akan terealisasikan jika sebagai penggerak pembangunan pemudanya mampu meciptakan konsep kreatifitas dan daya saing guna memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri, baik dalam kebutuhan sandang, pangan maupun papan.
Bukan seperti realita sekarang ini, dimana masyarakat kita tidak mampu memenuhi kesejahteraan hidupnya sendiri. Sebagai bangsa yang berpenduduk lebih dari dua ratus tiga puluh juta jiwa, bisa disebut sangat memprihatinkan karena sebagian besar SDA dan aset-aset negara telah dikuasai dan dimiliki oleh pihak asing. Sudah berapa perusahaan dan instansi asing yang "numpang tinggal" di negara kita? Kita juga tidak bisa menyalahkan orang-orang luar yang bisa mengeruk banyak keuntungan dari usaha pembodohanya terhadap kita. Karena kita sendiri yang memang mau-maunya dibodohi. Dengan alasan inilah pemuda harus membangun perubahan, membiasakan untuk menjadi something maker yang selalu muncul dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya, tidak hanya menjadi something taker, muncul ini ikutan ini, muncul itu ikutan itu dan seterusnya.
Harus kita akui, arus globalisasi yang berkembang dewasa ini meyebabkan kaburnya batasan antar negara. Tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Proses kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, konsumsi dan distribusi sudah tidak mengenal batas Negara. Perdagangan barang jasa maupun modal sudah sangat terbuka bagi pasar-pasar asing, sehingga kesempatan untuk bersaing semakin terbuka lebar.
Kita bisa dengan bebas keluar masuk pasar internasional, namun ternyata justru keadaan inilah yang menjadi kelemahan kita, karena pada kenyataanya barang dan jasa yang kita hasilkan belum mampu bersaing dengan pasar dunia. Dalam keadaan seperti inilah pemuda dituntut untuk lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-idenya karena untuk menghadapi globalisasi dan perubahan yang semakin pesat ini sangatlah dibutuhkan peranan pemuda dalam perencanaan manjadi pemuda yang inovatif, kreatif, kompetitif, mandiri serta memiliki ketangguhan dalam bersaing dengan dunia luar.
Karena yang perlu dibangun di Indonesia adalah kualitas SDM (Human Resources) nya dimana kekuatan terbesar human resources tersebut ada pada generasi muda, maka peran Pemuda Muhammadiyah sangat vital.
Pemuda Muhammadiyah harus mampu berperan dalam bidang ekonomi dengan mengedepankan dakwah persyarikatan sebagai sarana memberdayakan kader. Seorang kader wajib memiliki kemapanan ekonomi demi membangun kekuatan pergerakan dakwah persyarikatan.
Organisasi Pemuda Muhammadiyah bisa menjadi sebuah wadah dakwah di bidang ekonomi melalui program pemberdayaan masyarakat dalam sektor pertanian dan perdagangan. Hal ini menjadi sebuah kajian yg mendasar kepada kader untuk berfikir bagaimana bisa membuat sebuah usaha yang kuat dan mapan sehingga akan terbentuk kader yang kuat dalam Aqidah dan ekonomi. [Fasco]
Ditulis oleh : Adib Khusnul Rois, Ketua PC.PM Jenangan Timur
Sebuah kalimat "kemandirian" akan terealisasikan jika sebagai penggerak pembangunan pemudanya mampu meciptakan konsep kreatifitas dan daya saing guna memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri, baik dalam kebutuhan sandang, pangan maupun papan.
Bukan seperti realita sekarang ini, dimana masyarakat kita tidak mampu memenuhi kesejahteraan hidupnya sendiri. Sebagai bangsa yang berpenduduk lebih dari dua ratus tiga puluh juta jiwa, bisa disebut sangat memprihatinkan karena sebagian besar SDA dan aset-aset negara telah dikuasai dan dimiliki oleh pihak asing. Sudah berapa perusahaan dan instansi asing yang "numpang tinggal" di negara kita? Kita juga tidak bisa menyalahkan orang-orang luar yang bisa mengeruk banyak keuntungan dari usaha pembodohanya terhadap kita. Karena kita sendiri yang memang mau-maunya dibodohi. Dengan alasan inilah pemuda harus membangun perubahan, membiasakan untuk menjadi something maker yang selalu muncul dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya, tidak hanya menjadi something taker, muncul ini ikutan ini, muncul itu ikutan itu dan seterusnya.
Harus kita akui, arus globalisasi yang berkembang dewasa ini meyebabkan kaburnya batasan antar negara. Tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Proses kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, konsumsi dan distribusi sudah tidak mengenal batas Negara. Perdagangan barang jasa maupun modal sudah sangat terbuka bagi pasar-pasar asing, sehingga kesempatan untuk bersaing semakin terbuka lebar.
Kita bisa dengan bebas keluar masuk pasar internasional, namun ternyata justru keadaan inilah yang menjadi kelemahan kita, karena pada kenyataanya barang dan jasa yang kita hasilkan belum mampu bersaing dengan pasar dunia. Dalam keadaan seperti inilah pemuda dituntut untuk lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-idenya karena untuk menghadapi globalisasi dan perubahan yang semakin pesat ini sangatlah dibutuhkan peranan pemuda dalam perencanaan manjadi pemuda yang inovatif, kreatif, kompetitif, mandiri serta memiliki ketangguhan dalam bersaing dengan dunia luar.
Karena yang perlu dibangun di Indonesia adalah kualitas SDM (Human Resources) nya dimana kekuatan terbesar human resources tersebut ada pada generasi muda, maka peran Pemuda Muhammadiyah sangat vital.
Pemuda Muhammadiyah harus mampu berperan dalam bidang ekonomi dengan mengedepankan dakwah persyarikatan sebagai sarana memberdayakan kader. Seorang kader wajib memiliki kemapanan ekonomi demi membangun kekuatan pergerakan dakwah persyarikatan.
Organisasi Pemuda Muhammadiyah bisa menjadi sebuah wadah dakwah di bidang ekonomi melalui program pemberdayaan masyarakat dalam sektor pertanian dan perdagangan. Hal ini menjadi sebuah kajian yg mendasar kepada kader untuk berfikir bagaimana bisa membuat sebuah usaha yang kuat dan mapan sehingga akan terbentuk kader yang kuat dalam Aqidah dan ekonomi. [Fasco]
Ditulis oleh : Adib Khusnul Rois, Ketua PC.PM Jenangan Timur
Pemuda Muhammadiyah Dan Kekuatan Ekonomi
Reviewed by pdpm
on
November 26, 2017
Rating:
Tidak ada komentar